Sabtu, 08 November 2014

Current Papers


Current Papers

Journal cover Volume 6 Number 3 Year 2014
Volume 6 [3] 2014
  1. Analysis of Critical Conditions in Electric Power Systems by Feed Forward and Layer Recurrent Neural Networks Ramaprasad Panda1, Pradyumna Kumar Sahoo2, Prasanta Kumar Satpathy3, and Subrata Paul4 (1Silicon Institute of Technology (EEE Dept.), Bhubaneswar, Odisha, India 2ITER (PhD Scholar, EE Dept.), S’O’A University, Bhubaneswar, Odisha, India 3College of Engg. and Technology (EE Dept.), Bhubaneswar, Odisha, India 4Jadavpur University (EE Dept.), Kolkata, West Bengal, India)
  2. Study of Transmission Expansion Planning with Security Considerations and High Penetration of Wind Energy Abdollah Rastgou1 and Jamal moshtagh2 (1Sama technical and vocational training college, Islamic Azad University, Sanandaj Branch, sanandaj, Iran 2Department of Electrical and Computer Engineering, University of Kurdistan, Sanandaj, PO Box 416, Kurdistan, Iran)
  3. Available Transfer Capability (ATC) as Index for Transmission Network Performance � A Case Study of Nigerian 330kV Transmission Grid Ahmad Abubakar Sadiq, Mark Ndubuka. Nwohu, and Agbachi E. Okenna (Department of Electrical/Electronic Engineering, Federal University of Technology, Minna. Nigeria.)
  4. Internet Congestion Control Using Fuzzy Integral Controller Pranoto Hidaya Rusmin (School of Electrical Engineering and Informatics, Institut Teknologi Bandung, INDONESIA)
  5. Performance Evaluation of Adaptive Tabu Search Algorithm Optimized Sinusoidal Fryze Voltage Control based Hybrid Series Active Power Filter Saifullah Khalid1, Niraj Kumar2, and V. M. Mishra3 (1UIET, CSJM University, 2Kanpur, INDIA, 3GBP Engineering College, INDIA)
  6. A Theoretical Investigation on Effective Permeability of New Magnetic Composite Materials Ahmed Thabet and Maurizio Repetto (Nano-Technology Research Centre, Dipartimento di Ingegneria Elettrica, Aswan University, EGYPT, Aswan, Politecnico di Torino, Torino, ITALY)
  7. Three-phase Three-level (NPC) Shunt Active Power Filter Performances based on PWM and ANN�s Controllers for Harmonic Current Compensation Chennai Salim1 and Benchouia Mohamed Toufik2 (1Electrical Engineering Department, Birine Nuclear Research Center, Algeria, 2Laboratory L.G.E.B., Biskra University, Algeria)
  8. Improved Compressive Sampling SFCW Radar by Equipartition of Energy Sampling Andriyan Bayu Suksmono (School of Electrical Engineering and Informatics, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha No.10, Bandung, Indonesia)
  9. Clock Gated Single-Edge-Triggered Flip-Flop Design with Improved Power for Low Data Activity Applications Imran Ahmed Khan and Mirza Tariq Beg (Department of Electronics and Communication, Jamia Millia Islamia, India)
  10. A New Spice Model Based on the Theoretical Application of Operational Transconductance Amplifier in Didactic Situation Optimization Mohammad Reza Modabbernia1, Yekta Nazarpour2, Seyedeh Shiva Nejati3, and Syrus Rouhollahi Moghadam4 (1Electrical Engineering Group, Technical and Vocational University, Rasht branch, Rasht, IRAN 2Computer Engineering Group, Azad Islamic University, Lahijan Branch, Lahijan, IRAN, 3Electrical Engineering Group, Sardar Jangal University, Rasht, IRAN, 4Humanity Science Group, Technical and Vocaational University, Rasht branch, Rasht, IRAN,)
  11. Wideband G-Shaped Slotted Printed Monopole Antenna for WLAN and WiMAX Applications Wan Noor Najwa Wan Marzudi1, Zuhairiah Zainal Abidin1, Siti Zarina Mohd Muji1, Ma Yue2, and Raed A. Abd–Alhameed3 (1Research Centre for Applied Electromagnetic (EMC), UniversitiTun Hussein Onn Malaysia, Johor, Malaysia 2National Astronomical Observatories, Chinese Academy of Sciences 3Mobile and Satellite Communications Research Centre, University of Bradford, United Kingdom)
  12. Design and performance evaluation of Fractional ORDER controller for Brushless DC Motor  R. Narmada and M. Arounassalame (Department of Electrical and Electronics Engineering, Pondicherry Engineering College, Puducherry, India.)
  13. Power-Controlled Multicarrier and Multiuser Detection Techniques in Wireless CDMA Systems  Adit Kurniawan (School of Electrical Engineering and Informatics, Institute of Technology Bandung, Indonesia)
  14. Sumber : http://ijeei.org/
  15.  

UI dan ITB “Kejar-kejaran” di Scopus.com

Ada berita yang cukup menggembirakan bulan ini bagi ITB. Setelah beberapa bulan perolehan UI berada di atas ITB, hari ini ITB kembali terdepan dalam daftar perolehan Scopus. ITB ada total 1961 makalah yang terindeks, sedangkan UI total 1885 makalah terindeks di Scopus. Untuk melihat informasi ini silakan masuk ke www.scopus.com, lalu klik Affiliation search dan ketik “indonesia”. Ada 20 perguruan tinggi dan lembaga penelitian di Indonesia yang tertinggi di Scopus pada periode Oktober – Desember 2011, yaitu:
1. Institut Teknologi Bandung (1961 dokumen)
2. University of Indonesia (1888 dokumen)
3. Gadjah Mada University (1155 dokumen)
4. Bogor Agricultural University (757 dokumen)
5. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (715 dokumen)
6. Center for International Forestry Research, West Java (548 dokumen)
7. Insitut Teknologi Sepuluh Nopember (460 dokumen)
8. U.S. Naval Medical Research Unit No. 2 (419 dokumen)
9. Universitas Airlangga (379 dokumen)
10. Universitas Diponegoro (359 dokumen)
11. Universitas Padjadjaran (342 dokumen)
12. Universitas Hasanuddin (317 dokumen)
13. Ministry of Health, Indonesia (300 dokumen)
14. University of Indonesia – Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital (260 dokumen)
15. Universitas Andalas (240 dokumen)
16. Brawijaya University (237 dokumen)
17. Universitas Udayana (237 dokumen)
18. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi BPPT (222 dokumen)
19. Universitas Syiah Kuala (197 dokumen)
20. Badan Tenaga Nuklir Nasional Indonesia (195 dokumen)
Dari daftar 20 tertinggi itu, hanya 4 perguruan tinggi di luar Jawa yang masuk, yaitu Universitas Hasanuddin Makssar, Universitas Andalas Padang, Universitas Udayana Denpasar, dan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Menariknya, BPPT sebagai lembaga penelitian terkemuka terseok pada posisi 18.
FYI, sebagaimana dikutip dari Wikipedia, “Scopus adalah database yang berisi bibliografi abstrak dan kutipan (citation) untuk artikel jurnal ilmiah. Scopus mencakup hampir 18.000 judul dari lebih dari 5.000 penerbit internasional, termasuk di dalamnya 16.500 peer-review jurnal dalam bidang sains, teknik, kedokteran, dan sosial (termasuk seni dan humaniora). Peer review adalah proses regulasi oleh sebuah profesi atau proses evaluasi yang melibatkan individu-individu yang berkualitas dalam bidang yang relevan. Metode peer review bekerja untuk mempertahankan standar, meningkatkan kinerja dan memberikan kredibilitas. Dalam dunia akademis peer review sering digunakan untuk menentukan kesesuaian sebuah makalah akademis untuk publikasi.”
Apa artinya semua ini? Jika makalah anda sudah diindeks di dalam Scopus berarti makalah anda otomatis sudah terakreditasi karena memenuhi standar publikasi ilmiah internasional. Sebenarnya Scopus bukanlah satu-satunya mesin pengindeks yang berisi citation index makalah akademis, masih ada beberapa mesin melakukan pengindeksan seperti IEEE XPlore (khusus makalah di bidang teknik elektro dan informatika), CiteSeer, Google Schoolar, Index Copernicus, DOAJ, EBSCO, ProQuest, ISI knowledge, dan lain-lain. Dari semua mesin pengindeks itu, Scopus adalah mesin yang paling kredibel dan terkemuka.
Terindeksnya makalah-makalah para akademisi di dalam database index tersebut merupakan sebuah prestasi tersendiri. Karena makalah anda sudah terindeks di dalam database maka makalah anda mudah ditemukan oleh mesin pencari seperti Google. Cukup sulit bagi suatu makalah terindeks di dalam mesin pengindeks seperti Scopus itu. Agar makalah anda dapat terindeks di dalam database mesin pengindeks, maka jurnal ilmiah dan prosiding konferensi yang memuat makalah tersebut harus dikareditasi oleh lembaga yang menyediakan database index seperti Scopus, IEEE Xplore, dan lain-lain. Lembaga penyedia database index melakukan seleksi yang sangat ketat dalam memutuskan terindeksnya jurnal dana prosiding tersebut di dalam database mereka. Kriteria peer-review adalah tolak ukur dalam menilai kredibilitas suatu jurnal dan prosidng.
Dalam bidang teknik elektro, informatika, dan teknologi informasi, dua jurnal dari ITB yaitu International Journal on Electrical Engineering and Informatics (IJEEI) dan ITB Journal of Information and Communication Technology sudah terindeks di Scopus. Baru-baru ini konferensi ICEEI yang rutin dilakukan oleh STEI-ITB setiap 2 tahun sekali juga sudah terindeks di dalam Scopus. Ini artinya jika makalah anda berhasil diterima di dalam jurnal dan prosiding tersebut, maka otomatis makalah anda teridneks di Scopus.
Di bawah ini kutipan e-mail dari Scopus kepada Dekan STEI-ITB perihal diterimanya jurnal fakultas kami, IJEEI, untuk diindeks di dalam Scopus:
From: “Scopus Title Evaluation Team”
To: ijeei@stei.itb.ac.id
Sent: Wednesday, October 5, 2011 1:34:44 PM
Subject: The review of your title for Scopus is complete

Title: International Journal on Electrical Engineering and Informatics
ISSN / E-ISSN: 2085-6830 / 2087-5886
Publisher: School of Electrical Engineering and Informatics Institut Teknologi Bandung
Dear Dr. Ir. Suwarno,
The title mentioned above has been evaluated for inclusion in Scopus by the Content Selection & Advisory Board (CSAB). The review of this title is now complete and the CSAB has advised that the title will be accepted for inclusion in Scopus. For your information, the reviewer comments are copied below:
The journal marginally fulfills the criteria for inclusion in Scopus. The international character of the journal must be strengthened.
If necessary, our Source Collection Management department will contact the publisher in order to set up the content feed for Scopus. The title will be loaded in Scopus as soon as we have access to the title and the content has been processed for indexing. At this moment, there is no further action required from your end.
Yours sincerely,
The Scopus Team

Nah, bagi anda yang senang dengan informasi pemeringkatan perguruan tinggi, FYI lembaga pemeringkat tersebut menggunakan jumlah publikasi terindeks sebagai salah satau kriteria pemeringkatan perguruan tinggi dunia. Seberapa banyak publikasi ilmiah internasional dari perguruan tinggi itu yang diindeks di Scopus, Google Schoolar, dan lain-lain. Makanya tidak heran perguruan tinggi di kawasan regional seperti UKM Malaysia, NTU Singapura, AIT bangkok, dan lain-lain selalu menggenjot akademisinya memasukkan sebanyak mungkin makalah mereka ke dalam jurnal dan prosiding internasional yang telah terindeks. Ujung-ujungnya, peringkat perguruan tinggi itu di dalam World Top University bertengger pada 200 besar, mengalahkan perguruan tinggi Indonesai yang lebih dulu lahir seperti UI, ITB, dan UGM.
Di Indonesia tidak banyak perguruan tinggi yang masuk dalam 1000 world top university. Tiga perguruan tinggi yang selalu masuk peringkat 500 besar adalah UI, UGM, dan ITB. Memang selalu ada pro dan kontra soal pemeringkatan itu, tetapi faktanya pemeringkatan itu selalu ada setiap tahun, dan dampak positifnya pemeringkatan itu membuat perguruan tinggi di Indonesia tersadar dan termotivasi untuk terus memperbaiki kualitas agar sejajar dengan perguruan tinggi terbaik dunia.
Kembali ke judul tulisan ini, UI seringkali bertengger dalam urutan pertama di Scopus mengalahkan ITB. Wajar saja, dengan jumlah dosen mereka yang ribuan (bandingkan di ITB hanya ada 1000-an dosen) dan dana penelitian yang banyak UI berhasil memasukkan jumlah makalah yang paling banyak terindeks di Scopus. Namun untuk periode ini (Oktober hingga Desember), ITB mengambil alih peringkat tertinggi di Scopus. Kontribusi makalah cukup banyak berasal dari kegiatan ICEE 2011 yang berlangsung Juli kemarin (ada sekaitar 200 lebih makalah dengan afilasi ITB pada konferensi ICEE 2011 itu).
Kebijakan ITB saat ini yang mendorong para dosennya mengirim sebanyak mungkin publikasi pada jurnal/prosiding terakreditasi ikut menaikkan perolehan di Scopus. Hal ini merupakan suatu cara untuk memperbaiki peringkat ITB sehingga ITB dapat menjadi perguruan tinggi world class university, sejajar dengan perguruan tinggi kelas dunia lainnya. Dan menariknya, ada insentif yang cukup besar diberikan ITB kepada dosen yang makalahnya terindeks di Scopus, ISI Knowledge, dan mesin pengindeks lainnya.
Sejatinya tentu bukan uang sebagai faktor utama melakuan penelitian dan menulis publikasi ilmiah, tetapi lebih didorong oleh faktor tanggung jawab moral sebagai akademisi yang tidak hanya melakukan pengajaran, tetapi juga penelitian untuk kemajuan ilmu pengetahuan di dunia dan di Indonesia khususnya.
Sumber :
https://rinaldimunir.wordpress.com/2011/11/08/ui-dan-itb-kejar-kejaran-di-scopus-com/
 

Beratkah Mempublikasikan Paper di Jurnal Ilmiah Internasional?

Termotivasi oleh curhatan seorang teman, dosen di sebuah perguruan tinggi di Indonesia, yang mengatakan bahwa dia minder untuk mengirim paper ke jurnal ilmiah internasional (selanjutnya saya sebut saja “jurnal ilmiah”), saya coba tuliskan apa yang saya ketahui tentang publikasi jurnal ilmiah pada kesempatan kali ini. Teman saya ini merasa bahwa dia tidak mampu membuat paper yang bermutu, dengan bahasa Inggris yang baik, dan karena teman saya ini seorang dosen teknik, dia juga tidak percaya diri karena sulitnya melakukan eksperimen karena ketiadaan fasilitas.
Kata-kata yang saya tebalkan di atas menjadi kata kunci yang menarik. Tetapi sebelum membahas kata-kata kunci tersebut, mari kita tinjau dahulu satu pertanyaan mendasar ini:
Mengapa dosen / peneliti / mahasiswa /akademisi harus membuat paper ke jurnal internasional? Bukankah ke jurnal nasional saja cukup?
Sebelum menjawab pertanyaan di atas, saya ingin tekankan satu hal berikut: kalau kita (dosen, peneliti, mahasiswa, akademisi) ingin melihat kemampuan kita menganalisa masalah, membuat solusi masalah, menjelaskannya kepada orang lain, membuat paper ke jurnal ilmiah adalah WAJIB hukumnya. Lebih baik lagi juga Anda setorkan paper Anda ke jurnal internasional, karena karya Anda akan dinilai oleh reviewer-reviewer internasional, sehingga diharapkan ada komentar-komentar konstruktif yang Anda dapatkan.
Tidak ada cara lain? Ada, tetapi dengan membuat paper ke jurnal ilmiah, buah pikiran kita akan lebih terarah sehingga semakin obyektif dan komprehensif, karena dalam proses publikasi jurnal ilmiah, terjadi proses peer-reviewing. Mengenai reviewing ini, saya pernah bahas di Kompasiana juga. Silakan kunjungi link ini. Saya juga pernah bercerita tentang pengalaman saya me-review paper orang lain di sini.  Singkatnya, paper yang kita setorkan ke jurnal ilmiah akan direview, dalam artian dinilai, apakah paper kita layak untuk dipublikasi. Jika masih belum layak, maka besar kemungkinan paper kita akan ditolak. Tetapi yang paling penting adalah kita mendapat feedback berupa saran-saran bagaimana sebaiknya paper kita itu dikembangkan.
Pada artikel ini, saya ingin memfokuskan diri pada tiga kata kunci yang teman saya sebutkan pada paragraf pertama: mutu paper, bahasa Inggris, kekurangan fasilitas riset. Bagian terakhir akan membahas tips agar paper Anda memiliki peluang untuk dapat dipublikasikan di jurnal internasional.
1. Mutu paper
Sebenarnya paper yang bermutu itu yang bagaimana sih? Yang jelas, paper tersebut bukan paper plagiasi. Jangan coba-coba menjadi plagiat! Hukumannya sangat berat. Anda bisa di-black list oleh sebuah jurnal. Dan sialnya, jika jurnal tersebut merupakan bagian dari grup yang lebih besar, misalnya IEEE, maka Anda dapat juga di-black list di jurnal-jurnal lainnya di bawah grup tersebut. Lebih parah lagi, jika grup jurnal yang lain juga ikut-ikutan mem-black list nama Anda.
Mutu paper juga dilihat dari kontribusi. Bagaimana mengukur kontribusi? Gampang-gampang susah. Satu hal yang harus Anda lakukan untuk dapat menghasilkan kontribusi adalah membaca sebanyak mungkin publikasi terkini (sekitar 2-5 tahun terakhir). Kontribusi dapat merupakan inovasi kecil, pengembangan dari inovasi yang sudah ada, atau malah merupakan ide baru yang sangat signifikan.
Tetapi secara praktek, dapat saya katakan bahwa “mutu paper” telah berubah makna menjadi “mutu paper berdasarkan pengamatan reviewer”. Jadi, jika reviewernya terlalu “baik”, bisa jadi paper Anda yang sebetulnya kurang memberi kontribusi, dapat saja menjadi paper yang bermutu. Sebaliknya, jika reviewernya terlalu “killer”, paper Anda yang sangat brilian pun sulit untuk dipublikasikan. Jadi, subyektifitas terhadap mutu paper sangat tinggi pada semua jurnal ilmiah.
Jadi apa yang dapat disimpulkan dari sini? Saran saya kepada Anda: jangan kuatir tentang kualitas paper Anda. Setor segera paper Anda ke jurnal yang Anda tuju! Masalah mutu, itu biarlah para reviewer yang menilai.
2. Bahasa Inggris
Bahasa Inggris Anda buruk? Jangan khawatir. Para peneliti di China, Korea, dan Jepang juga memiliki keterbatasan berbahasa Inggris. Ada jasa pemeriksaan bahasa Inggris yang disebut proof-reader. Anda dapat menggunakan jasa ini untuk memeriksa paper Anda. Masalah bahasa Inggris ini sebenarnya gampang-gampang susah. Jika masalahnya adalah grammar mungkin mudah memeriksanya. Bagaimana jika masalahnya adalah pilihan kata?
Setiap disiplin ilmu memiliki terminologi-terminologi khusus yang khas milik disiplin ilmu tersebut. Untuk mengenali terminologi-terminologi tersebut, Anda harus banyak membaca paper-paper di bidang yang sama, dan catat kata-kata yang sering mereka gunakan.
3. Kekurangan fasilitas riset
Sepertinya banyak peneliti di bidang teknik merasa bahwa paper yang berpeluang besar untuk lolos publikasi adalah paper yang juga memuat hasil eksperimen. Pendapat ini tidak salah. Tetapi perlu diketahui bahwa tidak semua jurnal mewajibkan adanya hasil eksperimen. Semua itu tergantung apa kata reviewer sebenarnya. Namun sejauh pengamatan saya terhadap paper-paper jurnal ilmiah (khusus yang di bidang teknik), ini adalah masalah kontribusi.
Ketika kontribusi Anda berupa teori / proposisi yang cukup fundamental, atau Anda memperkenalkan satu masalah baru, biasanya verifikasi teori / proposisi Anda tersebut cukup dilakukan sampai simulasi. Ketika kontribusi Anda tidak terlalu kuat di teori / proposisi, Anda sebaiknya memang membuat satu eksperimen untuk memverifikasi hasil penelitian Anda.
Namun demikian, beberapa jurnal, meskipun tidak menyebutkan secara eksplisit mengenai kewajiban menyertakan hasil eksperimen, memiliki gaya publikasi yang menyertakan hasil eksperimen. Jurnal Control Engineering Practice adalah salah satunya. Namun bagi Anda yang tidak memiliki fasilitas eksperimen, jangan berkecil hati. Banyak jurnal yang masih mempublikasikan hasil-hasil simulasi dan tidak terlalu mementingkan hasil-hasil eksperimen.
4. Beberapa tips agar paper Anda terpublikasi di jurnal internasional
Sebenarnya saya tidak berani menjamin bahwa paper Anda terpublikasi di jurnal internasional setelah mengikuti beberapa tips di bawah ini. Tetapi saya ingin tegaskan bahwa : milikilah mentalitas untuk tidak takut ditolak. Jangan terlalu ambil pusing mengenai paper Anda akan ditolak. Pikirkanlah bahwa Anda akan mendapatkan feedback dari reviewer. Kebutuhan utama Anda adalah feedback. Baiklah, beberapa tips berikut ini mungkin dapat membantu paper Anda terpublikasi:
a. Anda ingin paper Anda cepat dipublikasikan? Coba ambil 3 atau 4 paper dari jurnal yang Anda tuju. Biasanya pada halaman pertama paper tersebut tercantum tanggal setoran pertama, dan tanggal paper tersebut dinyatakan accepted (layak dipublikasikan). Informasi tersebut menggambarkan situasi sebenarnya dari proses peer-reviewing jurnal tersebut. Jika rata-rata proses peer-reviewing di atas satu tahun, mungkin Anda perlu mempertimbangkan kembali untuk menyetor paper Anda ke jurnal tersebut.
b. Anda ingin paper Anda menjadi paper yang berkualitas? Setorlah ke jurnal yang memiliki impact factor (IF) tinggi. NB: Impact factor merupakan satu besaran yang menggambarkan perbandingan antara jumlah paper yang men-cite paper di jurnal tersebut dengan jumlah paper yang dipublikasikan di jurnal tersebut. Jurnal dengan IF tinggi biasanya memiliki proses seleksi yang ketat, dengan reviewer-reviewer yang “garang”. Mungkin paper Anda akan ditolak. Tetapi jangan khawatir, reviewer biasanya memberifeedback tentang kekurangan paper Anda. Anda dapat merevisi paper Anda berdasarkan komentar reviewer dan mengirimnya ke jurnal yang lain. Untuk mendapatkan feedback lagi tentunya.
c. Anda adalah seorang perfeksionis? Sebaiknya jangan terapkan sifat perfeksionis Anda terlalu banyak dalam menulis paper. Paper Anda tidak akan selesai! Cukup Anda batasi ide-ide Anda, sehingga cukup untuk ditulis dalam paper sebanyak 12 halaman (2 kolom), tergantung peraturan di jurnal tersebut. Mungkin Anda merasa bahwa paper Anda tidak bermutu. Ah, itu hanya perasaan Anda saja. Ketika Anda merasa paper Anda memiliki minimal satu kontribusi, coba saja setor ke jurnal, dan lihat apa kata reviewer :)
d. Ketika Anda menerima paper yang sudah direview, perbaikilah paper Anda hanya pada hal-hal yang diminta oleh reviewer. Mungkin Anda memiliki ide-ide baru untuk pengembangan paper Anda dan Anda ingin menambahkan ide-ide tersebut pada paper Anda yang sudah diberi feedback. Ini tidak direkomendasikan! Mengapa? Karena akan menimbulkan pertanyaan baru dari reviewer, yang berarti… proses publikasi Anda akan berlangsung lebih lama lagi. Jika Anda mempunyai ide-ide baru di luar feedback reviewer, lebih baik Anda buat satu lagi paper baru dan setor ke jurnal lain.
e. Ini sedikit tricky dan sebuah situs humor pernah menyinggungnya: Buatlah konsep Anda di paper lebih sulit daripada kenyataan sebenarnya. Bukan maksud ingin menipu. Tetapi sebuah konsep, jika dibuat lebih “artistik”, atau lebih “rumit”, itu dapat dianggap sebagai alternatif ekspresi atas sebuah masalah. Jika konsep tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis, cobalah membuat bentuk matematis tersebut lebih formal, dan terlihat lebih kompleks. x = 1  dapat dituliskan sebagai x=(sin(a))^2 + (cos(a))^2 , bukan?
f. Jangan remehkan template paper. Setiap jurnal memiliki template paper versi mereka sendiri. Sebisa mungkin ikuti template ini. Jangan ada kesalahan penulisan, kesalahan rumus, dan kekurangan tanda baca, kesalahan penggunaan huruf kapital, dll. Juga, jangan sampai tulisan Anda terkesan seperti sampah dengan menerapkan font size yang berbeda-beda untuk tujuan yang tidak jelas. Reviewer akan merasa malas untuk memeriksa paper Anda. Kerapian adalah hal yang harus dijaga selama proses review.
g. Buatlah gambar Anda terlihat jelas. Keterangan-keterangan pada gambar jangan sampai kabur / blur, atau font-nya terlalu kecil, atau terlalu besar. Buatlah sama dengan font dari teks yang lain. Ini penting untuk menjaga mood reviewer. Jangan sampai paper Anda ditolak hanya karena penulisan paper yang tidak profesional. Selain buang-buang waktu, tujuan Anda untuk mendapatkan feedback dari isi jurnal Anda tidak tercapai.
h. Misalnya Anda ingin menyetor paper Anda ke jurnal Automatica. Editor akan merasa senang apabila Anda juga men-cite beberapa paper dari jurnal Automatica tersebut. Ini akan berakibat meningkatnya impact factor jurnal tersebut. Tidak perlu terlalu banyak. Cukup 4-6 jurnal yang dipublikasikan dalam 2 tahun terakhir.
i. Biasanya, ketika Anda melakukan penyetoran paper via website, ada isian yang mewajibkan Anda mengisi nama orang yang Anda rekomendasikan sebagai reviewer. Isian ini diperlukan oleh Editor untuk menentukan kepada siapa paper Anda ini akan diserahkan untuk direview. Nah, siapakah orang itu? Sebaiknya, jika Anda ingin paper Anda dinilai secara profesional dan tidak main-main, isilah dengan nama peneliti yang pakar di bidang tersebut. Lho, bukannya dengan begitu peluang ditolak sangat besar? Ya, benar. Tetapi Anda mendapat feedback dari pakarnya, bukan dari orang-orang sembarangan. Tetapi jangan lupa, untuk menjaga mood reviewer, Anda sebaiknya men-cite paper-paper dari reviewer yang Anda rekomendasikan tersebut. Dengan men-cite paper dari reviewer tersebut, Anda sudah membantunya untuk menjadi “sedikit lebih terkenal” karena paper-papernya ada yang men-cite. Catatan: Meskipun Anda merekomendasikan si A sebagai reviewer, pada prosesnya belum tentu si A ini akan mereview paper Anda. Mungkin beliau terlalu sibuk, sehingga tidak punya waktu untuk paper Anda. Anda juga tidak akan tahu siapa yang akhirnya menjadi reviewer Anda.
j. Ini yang sering dilupakan orang: periksa scope dari jurnal yang Anda tuju. Lalu periksalah apakah paper Anda membahas hal-hal yang termasuk dalam scope jurnal tersebut. Jangan sampai waktu Anda terbuang dan paper Anda ditolak karena alasan out of scope!
Semoga dengan 10 tips ini membuat image bahwa mempublikasikan karya di jurnal internasional itu tidak lagi “berat”, tetapi “sedikit lebih ringan” (karena perlu diakui, memang berat. Tetapi kalau sudah tahu trik-nya, akan terasa menyenangkan).
Akhir kata, untuk para dosen, peneliti, mahasiswa, akademisi yang lain, jangan takut untuk mengirimkan paper Anda ke jurnal internasional. Akan banyak manfaat yang bisa Anda dapatkan, dan banyak manfaat juga yang dapat diraih oleh dunia pendidikan Indonesia!
Sumber : http://edukasi.kompasiana.com/2012/08/02/beratkah-mempublikasikan-paper-di-jurnal-ilmiah-internasional-476227.html
 

Impact factor jurnal ilmiah

hir-akhir ini ramai diperbincangkan tentang minimnya kontribusi ilmuwan Indonesia terhadap sain dan teknologi dunia. Hal ini ditandai dengan jumlah publikasi hasil penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Indonesia, baik dari perguruan tinggi maupun lembaga penelitian semacam LIPI, pada jurnal ilmiah internasional bereputasi yang sangat sedikit. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI), dan Kemeterian Riset dan Teknologi berupaya untuk meningkatkan jumlah publikasi di jurnal internasional bereputasi. Beberapa upaya yang telah dilakukan, antara lain: (i) memberikan dana hibah penelitian dengan target luaran publikasi di jurnal internasional, dan (ii) memberikan insentif bagi peneliti yang berhasil mempublikasikan hasil penelitiannya pada jurnal internasional. Beberapa perguruan tinggi juga melakukan hal yang sama. Selain itu, untuk dosen yang menduduki jabatan profesor juga dituntut untuk dapat mempublikasikan hasil penelitiannya di jurnal internasional paling tidak satu publikasi dalam periode 5 tahun. Untuk dapat lulus doktor juga dipersyaratkan untuk publikasi pada jurnal internasional.
Barangkali muncul pertanyaan jurnal internasional seperti apa yang dipandang layak dan diakui oleh ilmuwan internasional. Kriteria atau parameter apa yang menjadi tolok ukur kualitas sebuah jurnal internasional mengingat saat ini ada banyak sekali yang mengklaim jurnal yang diterbitkan adalah jurnal internasional berkualitas tinggi. DIKTI dalam hal ini menggunakan kriteria bahwa jurnal tersebut harus terindeks di SCOPUS untuk mengukur kualitas sebuah jurnal ilmiah. Indikator lain yang digunakan adalah jurnal yang memiliki impact factor, yang lebih banyak dipakai secara internasional.
Impact factor adalah salah satu cara untuk mengevaluasi kualitas jurnal yang dilakukan oleh ISI Journal Citation Reports (JCR). Indikator ini telah dipandang menjadi indikator utama untuk mengukur secara kuantitatif kualitas sebuah jurnal, paper risetnya,  peneliti yang menulis paper tersebut dan bahkan institusi dimana mereka bekerja. Impact factor jurnal adalah ukuran seberapa sering rata-rata artikel pada sebuah jurnal telah disitasi pada tahun tertentu. Impact factor membantu kita mengevaluasi pentingnya jurnal relatif, khususnya ketika membandingkan dengan jurnal lain dalam bidang yang sama. Impact factor dihitung dengan membagi jumlah sitasi pada tahun sekarang pada artikel yang dipublikasi dalam dua tahun sebelumnya dengan jumlah artikel total yang dipublikasi dalam dua tahun sebelumnya.
Impact factor merupakan salah satu dari tiga ukuran standar yang diciptakan oleh The Institute of Scientific Information (ISI) yang digunakan untuk mengukur cara sebuah jurnal menerima sitasi pada artikelnya dengan berlalunya waktu. Akumulasi sitasi cenderung mengikuti kurva seperti Gambar 1. Sitasi pada artikel yang dipublikasi dalam suatu tahun meningkat secara tajam sampai sebuah puncak antara dua dan enam tahun setelah publikasi. Dari puncak ini, sitasi turun dengan waktu. Kurva sitasi suatu jurnal dapat digambarkan dengan ukuran relatif dari kurva tersebut (dalam luas dibawah garis), memanjang sampai dimana puncak kurva mendekati titik pusat, dan laju penurunan kurva. Karakteristik ini membentuk basis indikator ISI impact factor, immediacy index, dan cited-half life.
Image
Gambar 1. Kurva sitasi secara umum.
Impact factor adalah sebuah ukuran dari ukuran relatif kurva sitasi pada tahun 2 dan 3. Ini dihitung dengan membagi jumlah sitasi sekarang yang diterima sebuah jurnal pada artikel yang dipublikasi dalam dua tahun sebelumnya dengan jumlah artikel yang dipublikasi pada tahun yang sama. Jadi, sebagai contoh, impact factor 2010 adalah sitasi dalam 2010 pada artikel yang dipublikasi pada 2008 dan 2009 dibagi dengan jumlah artikel yang dipublikasi pada 2008 dan 2009. Angka yang dihasilkan tersebut dapat dipandang sebagai jumlah sitasi rata-rata yang diterima artikel per tahun dalam dua tahun setelah tahun publikasi.
Menggunakan jurnal X sebagai contoh:
Sitasi pada 2010 terhadap artikel yang dipublikasi pada:
  • 2009        = 258
  • 2008        = 199
  • Jumlah = 457
Jumlah artikel yang dipublikasi pada:
  • 2009         = 116
  • 2008         =    71
  • Jumlah = 187
Perhitungan: Impact Factor = 457/187 = 2.444
Immediacy index memberikan ukuran kemiringan kurva, yakni: sampai sejauh mana puncak kurva terletak didekat titik pusat grafik. Ini dihitung dengan membagi sitasi yang diterima jurnal pada tahun itu dengan jumlah artikel yang dipublikasi pada tahun itu. Sebagai contoh, immediacy index adalah jumlah rata-rata sitasi pada 1999 pada artikel yang dipublikasi pada 1999. Angka yang dihasilkan dapat dipandang sebagai gradient awal kurva sitasi, suatu ukuran seberapa cepat artikel dalam jurnal itu mendapatkan sitasi setelah publikasi.
Cited half-life adalah ukuran kecepatan penurunan kurva sitasi. Ini adalah jumlah tahun dimana jumlah sitasi sekarang menurun sampai 50% dari nilai awal (cited half-life adalah 6 dalam contoh yang diberikan pada Gambar 1). Ini merupakan ukuran berapa lama artikel dalam jurnal terus disitasi setelah publikasi.
Dari tiga ukuran yang diuraikan diatas, impact factor adalah yang paling umum digunakan. Nilai impact factor dipengaruhi oleh factor sosiologi dan statistik. Faktor sosiologi meliputi bidang subyek jurnal, tipe jurnal (letter, full paper, review) dan jumlah rata-rata penulis per paper (yang terkait dengan bidang subyek). Faktor statistik meliputi ukuran jurnal dan ukuran jendela pengukuran sitasi.
Pada umumnya, subyek fundamental dan murni memiliki impact factor lebih tinggi daripada yang spesialiasasi atau terapan. Variasi cukup besar dimana jurnal terbaik dalam satu bidang memiliki impact factor yang lebih rendah daripada jurnal paling bawah dalam bidang yang lain. Yang terkait erat dengan variasi bidang subyek adalah gejala kepenulisan berjumlah banyak. Jumlah rata-rata kolaborator pada paper bervariasi menurut bidang subyek, dari sains sosial (dengan dua penulis per paper) ke fundamental life sciences (dimana ada lebih dari empat). Tidak mengejutkan, dengan diberikan kecenderungan penulis untuk merujuk ke hasil kerjanya sendiri, ada korelasi yang kuat dan penting antara jumlah rata-rata penulis per paper dan impact factor rata-rata untuk bidang subyek. Jadi, perbandingan impact factor sebaiknya dibuat hanya untuk jurnal dalam bidang subyek yang sama.
Bahkan dalam bidang subyek yang sama, akan ada variasi yang penting menurut tipe jurnal atau tipe artikel. Jurnal publikasi short atau rapid (sering disebut jurnal “Letters”, mempublikasikan paper pendek, jangan dibingungkan dengan letter to editor) pada umumnya akan memiliki impact factor lebih tinggi daripada jurnal full paper. Impact factor rata-rata review journal umumnya lebih tinggi diatas semua tipe jurnal lain. Tabel 1 menyajikan impact factor beberapa jurnal bidang Teknik Kimia dan yang terkait yang diterbitkan oleh Elsevier B.V.
Tabel 1. Impact factor jurnal teknik kimia dan yang terkait diurutkan dari impact factor tertinggi.
Tabel 1. Impact factor jurnal teknik kimia dan yang terkait yang diterbitkan oleh Elsevier, diurutkan dari impact factor tertinggi.
Sumber :http://elkimkor.com/2014/06/14/impact-factor-jurnal-ilmiah/

http://baak.unila.ac.id/kumpulan-info-penting-untuk-dosen-update-26-februari-2014/

A.  TENTANG DOSEN
  1. UU no. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
  2. UU no. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
  3. UU no. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Penjelasannya)
  4. PP no. 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi
  5. PP no. 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Pendidikan
  6. PP no. 37 tahun 2009 tentang Dosen
  7. PP no. 32 Tahun 2013: Perubahan Atas PP no. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
  8. Perpres no. 8 tahun 2012 : Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia dan Lampirannya
  9. Permendikbud no. 84 Tahun 2013 tentang Pengangkatan Dosen tetap
B. TUNJANGAN DOSEN
  1. PP no. 41 Tahun 2009 tentang Tunjangan profesi Guru dan Dosen, tunjangan khusus Guru dan Dosen serta tunjangan kehormatan Profesor
  2. Keppres no. 9 Tahun 2001 tentang Tunjangan Dosen
  3. Pepres no. 65 Tahun 2007 tentang Tunjangan Dosen
  4. Permendikbud no.78 Tahun 2013 tentang Pemberian Tunjangan Profesi dan Tunjangan Kehormatan bagi Dosen yang Menduduki Jabatan Akademik Profesor atau di SINI
  5. Permendiknas no. 19 Tahun 2009 tentang Penyaluran Tunjangan Kehormatan Profesor
  6. Permendiknas no. 18 Tahun 2008 tentang Penyaluran Tunjangan Profesi Dosen
  7. Permenkeu no. 164/PMK.05/2010 tentang Tata cara pembayaran tunjangan profesi guru dan dosen, tunjangan khusus guru dan dosen, serta tunjangan kehormatan profesor
C. Batas Usia Pensiun Guru Besar
  1. UU no. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (pasal 72 ayat 4)
  2. Permendikbud no. 78 Tahun 2013: Pemberian Tunjangan Profesi dan Tunjangan Kehormatan bagi Dosen yang Menduduki Jabatan Akademik Profesor atau di SINI
  3. Permendiknas 09 Tahun 2008 tentang Perpanjangan Batas Usia Pensiun Pegawai Negeri Sipil yang Menduduki Jabatan Guru Besar/Profesor dan Pengangkatan Guru Besar/Profesor Emeritus
  4. SE Dirjen Dikti No: 1287/E/T/2012: Perpanjangan Batas Usia Pensiun Bagi PNS Yang Menduduki Jabatan Akademik Guru Besar/Profesor
  5. SE Dirjen Dikti no. 769/E/T/2011: Perpanjangan BUP bagi PNS yang mempunyai jabatan fungsional Guru Besar/Profesor
  6. SE Dirjen Dikti no. 739/E/C/2011: Perpanjangan Batas Usia Pensun bagi PNS yang menduduki Jabatan Akademik Guru Besar/Profesor
  7. SE Dirjen Dikti no. 306/E/C/2011: Perpanjangan Batas Usia Pensiun bagi PNS yang menduduki Jabatan Akademik Guru Besar/Profesor
  8. Direktori Doktor (Portal daftar Doktor di Indonesia)
  9. Daftar Batas Usia Pensiun PNS
  10. Pedoman Lengkap Mengurus SK Pemberhentian PNS dengan Hak Pensiun
D. Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN)

NIDN hanya diberikan kepada dosen lulusan S2/S3 yang berstatus dosen tetap.
NIDN baru dapat diperoleh melalui pengajuan NIDN baru dan perubahan NUPN ke NIDN.
PERSYARATAN DOKUMEN AJUAN 
1. NIDN Baru 
a. NON PNS

  1. KTP Terbaru yang masih berlaku, dianjurkan berwarna/asli (bukan photocopy)
  2. SK sebagai Dosen Tetap Ketua Yayasan/Ketua BPH yang memuat hak dan kewajiban antara calon dosen dengan yayasan (Contoh SK dosen tetap Yayasan)
  3. Ijazah Lengkap (mulai S-1/D-4), Bagi Lulusan PT Luar Negeri disertakan SK Penyetaraan dari DIKTI / PTN yang ditunjuk DIKTI
  4. Surat Pernyataan sesuai dengan SK Dirjen Dikti Nomor : 108/DIKTI/Kep/2001, seperti ini
  5. Jika memiliki Jabatan Fungsional, maka wajib melampirkan SK Jabatan Fungsional terakhirnya
  6. Status Kemahasiswaan Terdaftar di PDPT untuk lulusan setelah tahun 2002
  7. Hasil/Sertifikat Tes Potensi Akademik dan Kemampuan Dasar
  8. Sertifikat Kemampuan Bahasa Inggeris
 b. PNS

  1. Ijazah Lengkap (mulai S-1/D-4), Bagi Lulusan PT Luar Negeri disertakan SK Penyetaraannya yang dikeluarkan oleh DIKTI atau PTN yang ditunjuk
  2. SK sebagai PNS/CPNS sebagai Dosen Tetap
c. Dosen Asing

  1. SK sebagai sebagai dosen  yang dikontrak minimal 2 tahun
  2. Photocopy Pasport dan Visa
  3. Ijasah lengkap minimal S3/Doktor
PERUBAHAN NUPN ke NIDN
- Sama seperti mengajukan NIDN baru
D2. NUPN (Nomor Urut Pengajar Nasional)
Nomor Urut Pengajar Nasional (NUPN) adalah nomor identifikasi nasional untuk Dosen Junior (Pendidikan Masih S1 dan Tidak Memiliki Jenjang Kepangkatan) serta Dosen Tidak Tetap
NUPN ada disinggung di Surat Edaran Direktur Diktendik no. 2844/E4.1/2012  tentang Penataan Sistem Pendidik dan Tenaga Kependidikan dan juga di Surat Edaran Direktur Ditendik no. 72/E/KP/2013 tentang Status,  Penataan dan Penetapan Jabatan Akademik Dosen Tidak Tetap.
NUPN Baru

  1. SK dari Yayasan/Pimpinan PT sebagai Dosen Kontrak/Tidak Tetap
  2. Ijazah lengkap (mulai S-1/D-4), bagi lulusan PT luar negeri disertakan SK penyetaraan
    dari DIKTI atau PTN yang ditunjuk DIKTI
  3. Surat pernyataan dosen yang bersangkutan yang sesuai dengan SK Dirjen Dikti Nomor : 108/DIKTI/Kep/2001.
  4. Ijasah lengkap minimal S3/Doktor
  5. Melampirkan SK jabatan fungsional dosen (jika ada)
  6. KTP Terbaru
Peraturan terkait Pengangkatan dosen tetap dan Pengajuan NIDN:
  1. Permendikbud no. 84 Tahun 2013 tentang Pengagkatan Dosen Tetap Non Pegawai Negeri Sipil pada Perguruan Tinggi Negeri dan Dosen Tetap pada Perguruan Tinggi Swasta
  2. Kebijakan Baru NIDN (Edaran no. 2899.1/E4.1/2011)
  3. Kebijakan Baru tentang Jadwal Usulan NIDN: Pengajuan Dapat Dilakukan Setiap Saat
  4. Kebijakan Baru NIDN dan Pindah Homebase Dosen (Edaran no. 3387/E4.1/2012, Contoh SK dosen tetap Yayasan yang berisi Hak dan Kewajiban dosen)
  5. Ajuan NIDN baru untuk Dosen Tetap non PNS pada PTN dan Dosen tetap pada Yayasan diwajibkan untuk mengikuti Tes Potensi Akademik (TPA) dan Test of English Proficiency (TOEP) : Edaran no. 2210/E4.1/2013 dan Edaran no. 239/E4.1/2014
  6. Lembaga Tes bagi calon penerima NIDN Baru (Daftar PLT Tes NIDN 2014)
  7. Kebijakan Tanggal 18 Feb 2014
  8. Persyaratan Pengajuan Data Dosen bisa baca di sini
D3.  TPA dan TOEP online

  1. Pusat Layanan Tes Indonesia
  2. Panduan Pendaftaran Tes TPA dan TOEP Periode Pengusul NIDN 2014
  3. Lembaga Tes bagi calon penerima NIDN Baru (Daftar PLT Tes NIDN 2014)
  4. Masa Pendaftaran, Jadwal dan Lokasi Pelaksanaan TOEP dan TKDA
  5. Edaran Direktur Diktendik no.2210/E4.1/2013 dan Edaran no239/E4.1/2014 tentang wajib Tes TKDA dan TOEP untuk ajuan NIDN Baru
  6. Edaran Direktur Diktendik no. 1807/E4.3/2013 tentan Penegasan Tes TKDA dan TOEP bagi Peserta Serdos di SINI atau di SINI
  7. Edaran Direktur Diktendik no.1383.1/E4.3/2013 dan Lampiran tentang Nama Perguruan Tinggi Pusat Layanan Tes (PLT) bagi peserta Serdos 2013 atau di sini
Penelusuran Data Dosen  (NIDN)
NIDN digit awal dimulai dari OO (Dosen PNS) atau 01-14 (Dosen tetap yayasan sesuai kode Kopertisnya) atau 20 (dosen PTAI), digit 3-8 adalah tanggal, bulan, tahun kelahiran, 2 digit terakhir adalah nomor urut untuk membedakan dosen yang kebetulan memiliki 8 digit awal yang sama (mis bertugas di PTN/Kopertis yang sama dan lahir di tanggal yang sama)
D4. Data PNS (Pastikan data PNS anda sudah benar)
Bagi dosen yang berstatus PNS bisa check data PNS di sini
Penelusuran Kepangkatan PNS
Penelusuran SK Pensiun PNS
Penelusuran Status Usulan Kenaikan Pangkat atau Pensiun PNS (Gol IVc ke atas)
E. BEBAN KERJA DOSEN, BEBAN KERJA NORMAL DOSEN
  1. Petunjuk Pemakaian Perangkat Lunak Laporan Beban Kerja Dosen versi 7 Juni 2010, Ditjen Dikti Kemendiknas tahun 2010
  2. BKD Dosen versi 27 Mei 2013
  3. Rubrik Beban Kerja Dosen (NEW, ada di Lampiran 1 Buku Pedoman SIPKD)
  4. Beban Kerja Normal
  5. Pedoman Beban Kerja Dosen 2010
  6. Lampiran beban kerja Dosen
  7. Rubrik (Lampiran Beban Kerja 2010) yang disempurnakan Agustus 2011 atau di sini
  8. Tambahan Penjelasan dari Dikti untuk Rubrik BKD
  9. Contoh Bukti penugasan dan Bukti Pencapaian/Kinerja
  10. Web Evaluasi Kinerja Dosen
  11. Bahan Paparan Evaluasi Kinerja Dosen
  12. Panduan Pengisian Form Evaluasi Kinerja Dosen
  13. Faq tentang Evaluasi Kinerja Dosen
  14. Draft Penugasan dosen PNS ke PTN Sasaran
  15. Terkait Kewajiban Khusus Profesor
  16. Beban Kerja Normal Seorang Dosen Tetap
  17. Beban Tugas Tenaga Pengajar Pada Perguruan Tinggi (EWMP)
F.  PEMBINAAN KARIER JABATAN DOSEN
SIPKD (Sistem Informasi Pengembangan Karir Dosen)

Portal SIPKD : http://sipkd.dikti.go.id
    1. Buku Pedoman SIPKD Nov 2013 (new) atau di SINI
    2. Sistem Informasi Pengembangan Karir Dosen tanggal 22 Des 2013 (new, rev 1) atau di SINI
    3. Petunjuk Teknis Pengisian Laman SIPKD  tanggal 14 Januari 2014 (new, rev 3) atau di SINI
    4. Paparan Petunjuk Pengisian Data pada Laman PAK tanggal 22 Des 2013 (new, rev 1) atau di SINI
    5. Rubrik Beban Kerja Dosen (NEW, ada di Lampiran 1 Buku Pedoman SIPKD)
    6. Bahan Paparan Ketua Tim SIPKD 14 November 2013
    7. Bahan Paparan Pengajuan NIDN 20 Nov 2013
    8. Bahan Paparan Dirjen Pencanangan SIPKD 14 Nov 2013
    9. Petunjuk Verifikasi Asesor BKD
    10. Verifikasi Asesor BKD dan Registrasi TPJA
    11. Pencanangan Sistem Pengembangan Karid Dosen / SIPKD
SKP (Sasaran Kerja Pegawai) 
  1. Panduan Penyusunan dan Penilaian Sasaran Kerja Pegawai Negeri Sipil
  2. Sasaran Kerja PNS (SKP) Gantikan DP-3 PNS
  3. Tak Ada SKP, Tunjangan Kinerja Batal
  4. Materi 17 September 2013
    • Presentasi Perka BKN No. 1 Tahun 2013 (pdf, unduh)
  5. Bahan workshop dapat diunduh pada pada link di bawah ini:
    • Perka BKN No. 1 Tahun 2013 (ppt, unduh)
    • Perka BKN No. 1 Tahun 2013 (pdf, unduh)
    • PP No. 46 Tahun 2011 (pdf, unduh)
    • Formulir SKP – master aplikasi (xls, unduh)
    • Contoh Formulir SKP – 1 (xls, unduh)
    • Contoh Formulir SKP – 2 (xls, unduh)
    • Informasi jabatan – Caraka (doc, unduh)
    • Informasi jabatan – Pengemudi (doc, unduh)
    • Informasi jabatan – Sekretaris Pimpinan (doc, unduh)
    • Latar Belakang PP No. 46 (ppt, unduh)
    • Sekilas PP No. 46 Tahun 2011 untuk RKU (ppt, unduh)
    • Disiplin pegawai (zip, unduh)
Pengusulan Kenaikan Jabatan Akademik Dosen Online
Mutasi Dosen
      1. PerMenpan no. 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional dosen (Pasal 24 dan 25) dan 6 Lampiran
      2. Permendikbud no. 08 Tahun 2014 tentang Alih Jabatan/Tugas Pegawai Negeri Sipil Non Dosen Menjadi Pegawai Negeri Sipil Dosen
      3. Referensi Persyaratan Mutasi PNS Non Dosen menjadi Dosen
      4. Permendikbud no. 84 Tahun 2013 tentang Pengagkatan Dosen Tetap Non PNS
      5. Kepmendiknas 36/D/O/2001: Petunjuk teknis pelaksanaan penilaian angka kredit jabatan fungsional dosen (pdfsitus asli): pasal 2 ayat 6
      6. Surat Edaran Sekjen 5072/A4.5/KP/2009: Perbantuan PNS Dosen ke luar Instansi Depdiknas
      7. Surat Edaran Sekjen 4841/A4.5/KP/2009: Alih tugas/alih fungsi/melimpah menjadi PNS dosen
      8. Surat Edaran Sekjen 2309/A4.3/KP/2009: Pedoman Teknis Pemindahan PNS atas permintaan sendiri antar Instansi atau antar Unit Kerja di Lingkungan Kemendiknas
      9. SK Dirjen Dikti 2933/D/T/2001: Perpindahan Pegawai Negeri Sipil non dosen menjadi dosen di Perguruan Tinggi dan Perpindahan dosen PNS antar Perguruan Tinggi
      10. Surat Edaran Koordinator Kopertis VII tentang pengalihan PNS non dosen menjadi dosen dpk di wilayah Kopertis VII (situs asli)
      11. 44128/A2.IV/KP/2000: Edaran Sekjen: Penerimaan PNS Menjadi Tenaga Kependidikan di Lingkungan Kemdikbud
      12. Pedoman Teknis Pindah/Melimpah Menjadi PNS/dpk Kopertis
G. BEASISWA
1. Beasiwa Dikti:

      1. Mulai Tahun 2013 BLN (dosen) dan BU LN (calon dosen dan Tendik) bergabung di BPP-LN, BPPS (dosen)dan BU DN (calon dosen dan Tendik) bergabung di BPP-DN
      2. Beasiswa S2/S3 Luar Negeri 2014, Edaran, Pedoman BPP-LN 2014
      3. Website Pendaftaran Beasiswa Luar Negeri Dikti
      4. Beasiswa S2/S3 Dalam Negeri 2013, Edaran, Kebijakan Baru di  SINI atau di SINI, Pedoman 2013 di SINI atau di SINI
      5. Website Pendaftaran Beasiswa Dalam Negeri Dikti
      6. Website Forum Beasiswa Terpadu Dikti
      7. Beasiswa Unggulan BPKLN Kemdikbud (untuk Umum), panduan 2012 , daftar di sini
      8. Program Doktor Sarjana Unggulan
      9. Indonesian-Germany Doctoral Scholarship (IGDS)
      10. Pedoman DDIP (Double Degree Indonesia Perancis) terbitan Dikti tahun 2012
      11. PEDOMAN SANDWICH 2013 ( Program PPPI 2013)
      12. Program Talent Scounting 2013
      13. Program Magang Dosen 2013, persyaratan
      14. Bridging Program Pra S2 S3 Batch 2 tahun 2013
      15. Surat Penawaran prog. SAME thn 2013
      16. Panduan SAME 2013
      17. Program Detasering Tahun 2012, panduannya, 2013 dan Paduan (mobilisasi dosen Pakar/ahli)
      18. Presentasi Pengelolaan Beasiswa LN
      19. SOP Beasiswa Luar Negeri Dikti
      20. Juknis Pengelolaan, Penyaluran dan Pertanggung-jawaban Beasiswa Luar Negeri Dikti
      21. Mekanisme Pencairan BLN
      22. Form A di sini (revisis tahun 2012)
      23. Kelengkapan berkas keberangkatan karyasiswa LN terbitan 2010
      24. Bantuan Keberangkatan Kemdikbud
      25. Borang Monev Beasiswa LN Dikti 2012
      26. Form SPPD
      27. Paparan SPPD 2012
      28. Laporan Kemajuan Studi Lanjut di Luar Negeri
      29. Informasi Tentang Paspor Dinas Republik Indonesia
      30. Surat Edaran tentang penggunaan Paspor Biru ke pertemuan di 4 negara yang tak ada hubungan diplomatik dengan Indonesia
      31. Lampiran Peraturan Menlu (penjelasan tentang hubungan RI- Israil dan RI-Taiwan ada di hal 55-56)
      32. Surat Edaran Menpan & RB no. 4 Tahun 2013 : Pemberian Tugas Belajar dan Ijin Belajar atau di SINI
2. Info Beasiswa S1/S2/S3 dalam dan luar negeri (di luar Dikti )
      1. Beasiswa Ristek
      2. Beasiswa Kemenag
      3. http://motivasibeasiswa.org/
      4. http://www.beasiswaonline.net/
      5. http://scholarship-positions.com/
H. STUDI LANJUT/TUGAS BELAJAR
      1. Produk hukum yang Berkaitan dengan Tugas Belajar dan Ijin Belajar
      2. Persiapan Studi di Luar Negeri
      3. Panduan pengurusan keberangkatan dan Kepulangan dosen pelajar
      4. Pengaktifan Kembali Dosen Tugas Belajar
I. a. Informasi Hibah Penelitian
I.b. Informasi Hibah Pengabdian kepada Masyarakat
I.c. Sistem Informasi Manajemen Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SIM-LITABMAS)
I.d. PATEN
Contoh Draft Paten
Informasi tentang Paten
Buku panduan terbitan Direktorat Jenderal HKI
PANDUAN UBER HKI 2013 (Unggulan Berpotensi HKI), Program Dikti
Desminasi hasil penelitian dalam bentuk HKI oleh Prof. Dr.Ir.Suprapto, DEA
Materi Pelatihan Kekayaan Intelektual (KI) dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
Panduan Pendaftaran Paten oleh ITB
Panduan Permohonan Paten di dalam dan luar negeri oleh Gunadarma
Panduan pendaftaran Paten oleh Universitas Petra
I.e. Buku
Perbedaan Buku Teks, Buku Ajar dan Buku Diktat
Kriteria dan Ragam Buku yang Peroleh KUM
Panduan Program Hibah Penulisan Buku Teks Perguruan Tinggi Tahun 2013
Pedoman Insentif Buku Ajar 2013
Kepmen 232/M/2012: Harga Eceran Tertinggi 302 Judul Buku Teks Pelajaran Milik Kembikbud
J.  ALAMAT PPI, Penyetaraan Ijazah :
      1. Perhimpunan Pelajar Indonesia di Dunia, total 57 (klik catatan kaki akan dapat link masing-masing)
      2. Bagi dosen yang studi lanjut S2 dan S3 baik di dalam maupun di luar negeri, wajib melaporkan perkembangan studinya setiap 6 (enam bulan) sekali ke PTN/Kopertis.
      3. Penyetaraan Ijazah LN online
      4. Terkait Penyetaraan Ijazah Luar Negeri
      5. Pemberitahuan tentang pentingnya SP (Surat Persetujuan) Setneg RI bagi Dosen PNS yang melaksanakan tugas belajar di Luar Negeri
      6. Alamat Atdikbud Data ATDIK
K.  GELAR AKADEMIK DAN SEBUTAN PROFESIONAL
      1. UU no. 12 Tahun 2012: Pendidikan Tinggi dan Penjelasan pasal 26-28
      2. PP no. 17 Tahun 2010: Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan beserta penjelasannya pasal 98-99
      3. Kepmendiknas No. 178/U/2001: Gelar dan Lulusan Perguruan Tinggi (pdf)
      4. Lampiran Kepmendikbud no. 036/U/1993 yang berisi Daftar jenis gelar akademik Sarjana, Magister dan Sebutan Profesi
      5. Surat Direktur Belmawa no. 1030/D/T/2010 tentang Penataan Nomenklatur Program Studi Psikologi, Komunikasi, Komputer dan Lanskap (sudah ada ketentuan baru tentang pemakaian gelar ke 4 prodi ini )
      6. Rumpun Ilmu  atau;
      7. Lampiran Buku III Prosedur Opersional Baku Tatalaksana Serdos Terintegrasi Tahun 2013 Lampiran 4 tentang Koding Rumpun, Sub Rumpun dan Bidang Ilmu. Prodi yang terletak di satu Sub Rumpun (dengan dua nomor pertama sama mis 421 dengan 42x ) dianggap linear
      8. Nomenklatur Sept 2013
      9. Gelar untuk dosen tidak tetap : UU no. 12 Tahun 2012  pasal 72, UU no. 14 tahun 2005 pasal 48, Permendikbud no. 40 tahun 2012 dan Edaran Dirjen Dikti no. 454/E/KP/2013
L.  INFO SERDOS
a. Dasar Hukum :
1. UU No. 12 Tahun 2012: Pendidikan Tinggi dan Penjelasan
2. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas (Penjelasannya)
3. UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (situs asli)
4. PP  No. 32 Tahun 2013: Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
5. PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
6. PP No. 37 tahun 2009 tentang Dosen 62KB doc/zip
7. PP No. 41 Tahun 2009 tentang tunjangan profesi guru dan dosen, tunjangan khusus guru dan dosen, serta tunjangan kehormatan Profesor.
8. Permendiknas no. 47 Tahun 2009 tentang Sertifikasi Pendidik untu Dosen (situs asli)
9. Permendiknas no. 108/P/2009 tentang PT Penyelenggara Sertifikasi Pendidik Untuk Dosen, sudah dibatalkan oleh Kepmendikbun no.053 TAHUN 2012 tentang Perguruan Tinggi Penilai Sertifikasi Pendidik Untuk Dosen
10. Permenkeu no. 164/PMK.05/2010 : Tata cara pembayaran tunjangan profesi guru dan dosen, tunjangan khusus guru dan dosen, serta tunjangan kehormatan profesor
11. Kemenkowasbangpan No 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya (html)
12. Permendiknas No. 20 Tahun 2008 tentang Penetapan inpassing pangkat dosen bukan PNS yang telah menduduki jabatan akademik di PTS dengan pangkat PNS (situs asli)
b. Web Serdos Online
http://serdos.dikti.go.id/
Kumpulan Surat Edaran Direktur Diktendik yang Berkaitan dengan Serdos Tahun 2013
c.  Materi Pengisian Sistem Aplikasi Serdos Online

      1. Aspek Pembaharuan Sistem Serdos 2013
      2. TOT Pembaharuan Serdos 2013
      3. Panduan Pendaftaran Tes TPA dan TOEF Online
      4. Kumpulan Edaran Direktur Diktendik Terkait Serdos 2013
      5. Pengertian Diskripsi Diri dalam Serdos
      6. Cek Kemiripan DD peserta
      7. Presentasi_PanduanSerdosOnline_Asesor
      8. Panduan Serdos online untuk Asesor
      9. Presentasi_PanduanSerdosOnline_PTPS
      10. Presentasi_PanduanSerdosOnline_PTU
      11. Presentasi_SerdosOnline_Penilai
      12. Petunjuk untuk Penilai (atasan, sejawat, mahasiswa)
      13. Presentasi_SerdosOnline_Peserta
      14. Petunjuk penulisan deskripsi diri
d.  Buku Panduan Serdos

      1. Buku I Naskah Akademik Serdos Tahun 2013 atau di sini
      2. Buku II Penilaian Portofolio Serdos Tahun 2013 atau di sini
      3. Buku III Prosedur Opersional Baku Tatalaksana Serdos Terintegrasi Tahun 2013 atau di sini
      4. Lampiran Buku III Prosedur Opersional Baku Tatalaksana Serdos Terintegrasi Tahun 2013 atau di sini
      5. Pedoman Serdos 2013 Buku I Naskah Akademik (Paparan)
      6. Pedoman Serdos 2013 Buku II Penilaian Portofolio (Paparan)
      7. Pedoman Serdos 2013 Buku III POB Tatalaksana Serdos Terintegrasi (Paparan)
M.  PEDOMAN AKREDITASI BERKALA ILMIAH
      1. Permendiknas no. 22 Tahun 2011: Terbitan Berkala Ilmiah
      2. SK Dirjen Dikti no. 49/Dikti/Kep/2011: Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah
      3. Surat Edaran Direktur P2M no. 1313/E5.4/LL/2011: Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah
      4. Surat Edaran Direktur Litabmas (P2M) no. 271/E5.4/HP/2013 tentang Akreditasi Berkala Ilmiah Tahun 2013
      5. E-Journal Dikti
      6. Panduan Penggunaan E-Journal terbitan 2011, terbitan 2010
      7. Panduan Pengelolaan Jurnal Terbitan Berkala Ilmiah Elektronik
      8. Panduan Akreditasi Berkala Ilmiah 2014
      9. Daftar Nama Jurnal Indonesia terindeks Scopus dan Compendex sampai 1 Agustus 2013
      10. Daftar Jurnal Terakreditasi Periode II Tahun 2013
      11. Daftar Jurnal Terakreditasi Periode I Tahun 2013
      12. Daftar Jurnal Terakreditasi Periode II Tahun 2012
      13. Daftar Jurnal Terakreditasi Periode I tahun 2012
      14. Daftar Jurnal Terakreditasi Tahun 2009-2011 (masa laku silakan baca di masing-masing Jurnal) atau di sini atau di sini
      15. Daftar Jurnal Terakreditasi Periode II tahun 2011 ( masa laku 5 tahun sejak ditetapkan)
      16. Daftar Jurnal Terakreditasi Periode I tahun 2011 (masa laku Agustus 2011-Agustus 2016)
      17. Daftar Jurnal Terakreditasi Tahun 2008-2010
      18. Jurnal yang Tidak Dinilai untuk Kenaikan Pangkat/Jabatan Dosen atau di sini atau di sini
      19. Edaran Diktendik no.1451/E4.3/2012 tgl 21 Juni 2012 tentang Validasi Jurnal Agritek
      20. Edaran Diktendik no.1522/E4.3/2012 tgl 16 Mei 2012 tentang  Waspadai Jurnal Dikdaktika
      21. Edaran Diktendik no. 1314/D4.3/2012 tgl 27 April 2012 tentang Jurnal Nasional yang butuh Klarifikasi
      22. Edaran Diktendik no.1223/E/T/20L2 tentang Kewajiban penerbitan terbitan berkala ilmiah secara elektronik
      23. Beall’s List of Predatory Publishers 2013
      24. Cara mudah untuk search jurnal terindex scopus
N.  Kriteria Jurnal Internasional
Untuk Pengelola Jurnal
      1. Informasi tentang Laman Acuan Jurnal Ilmiah
      2. Daftar Nama Jurnal Indonesia terindeks Scopus dan Compendex sampai 1 Maret 2013
      3. Daftar Nama Jurnal terakreditasi Dikti dari 2008 sampai 2013
      4. Publikasi Perguruan Tinggi Indonesia di Mata Dunia
      5. Pedoman Akreditasi Berkala Ilmiah/Jurnal Tahun 2013
      6. Panduan untuk Pengelola Jurnal
      7. Materi Penlok Manajemen dan Pengelolahan Jurnal Ilmiah
      8. Strategi Indeksasi Jurnal Ilmiah di Portal Garuda, Gooble, Scholar, DOAJ, dan Scopus
      9. Upgrading Jurnal Nasional menjadi Jurnal Internasional dan Strategi Indeksasi Jurnal
      10. Impact factor oleh Maryono
      11. Cara menghitung Impact Factor (IJSE)
      12. Impact Factor: Kriteria Jurnal Internasional (PDII LIPI)
      13. Proses Review Jurnal Internasional
      14. Strategies for Inclusion by Elsevier
      15. Opini Pak Tole terhadap KJI
      16. Layanan Mendaftar ISSN (Mau Buat Jurnal Baru)
Untuk Penulis atau Calon Penulis
      1. Teknik Publikasi Karya Ilmiah di Jurnal Nasional dan Internasional oleh Firdaus, M. Lutfi (2012)
      2. Materi Pelatihan dan Panduan Penulisan Karya Ilmiah
      3. Materi Pelatihan Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Nasional dan Internasional
      4. Mengenal Kriteria Jurnal Ilmiah, Jurnal Ilmiah Nasional, JIN Terakreditasi & Jurnal Internasional
      5. Kiat Menulis Artikel di Jurnal Nasional dan Internasional
      6. Strategi Indeksasi Jurnal Ilmiah di Portal Garuda, Gooble, Scholar, DOAJ, dan Scopus
      7. Strategi Publikasi Ilmiah di Jurnal Terindeks di Scopus dan Thomson ISI
      8. Cara Mudah Search Jurnal Terindex Scopus
      9. Cara Search Update Jurnal internasional Bereputasi (terindeks Scopus, Compendex dsb)
      10. Beberapa Alternatif untuk Search Update Jurnal internasional Terindeks Scopus
      11. How to publish in high impact factor journals oleh Pak Irawan Satriotomo
      12. Guide in research career
      13. Layanan ISBN (Mau Terbit Buku)
      14. Cara Mengurus  ISBN
      15. Singkatan Jurnal (CAS)
      16. Singkatan Jurnal (ISSN)
      17. Panduan Pendaftaran  Google Scholar
      18. SCIgen – An Automatic CS Paper Generator
Daftar Nama Jurnal Internasional yang diragukan Keabsahannya:
- Edaran dari Pejabat Dikti:
Jurnal yang Tidak Dinilai untuk Kenaikan Pangkat/Jabatan Dosen
Direktur Diktendik no. 1314/D4.3/2012 tentang Jurnal Nasional yang butuh Klarifikasi
- Edaran dari Pejabat Malaysia:
Salinan Edaran dari UPM Malaysia tentang Nama Jurnal yang diragukan keabsahannya
Salinan dari Ketua Timbalan Pendaftar (HEA) Malaysia lengkap tanda tangan Pejabat Akademik Antar Bangsa
O. e-Journal Dikti

e-Journal Universitas
e-Journal UNNES (http://journal.unnes.ac.id/index.php)
e-Journal IPB ( http://journal.ipb.ac.id/)
e-Journal ITB (http://itb.ac.id/research/journal)
e-Journal UI (http://journal.ui.ac.id)
e-Journal UIN Jakarta (http://journal.uinjkt.ac.id/)
e-Journal UK Petra (http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/)
e-Journal UM (http://journal.um.ac.id/)
e-Journal UMuh Malang (http://ejournal.umm.ac.id/)
e-journal Unair (http://journal.unair.ac.id/)
e-Journal Undip (http://ejournal.undip.ac.id/)
e-Journal UNNES (http://journal.unnes.ac.id/)
e-Journal UNY (http://journal.uny.ac.id/)
e-Journal USU (http://ejournal.usu.ac.id/)
e-Jurnal IKIP PGRI Semarang (http://e-jurnal.ikippgrismg.ac.id/)
e-Jurnal UAD (http://www.journal.uad.ac.id/)
e-Jurnal Udayana (http://ejournal.unud.ac.id/new/home.html)
e-Jurnal UII (http://journal.uii.ac.id/)
e-Jurnal UKSW (http://ejournal.uksw.edu/)
e-Jurnal UMP (http://jurnal.ump.ac.id/)
e-Jurnal UNM (http://ojs.unm.ac.id/)
e-Jurnal Unsoed (http://jurnalonline.unsoed.ac.id/)
e-Jurnal Untad (http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/)
e-Jurnal UGM (http://www.mimbar.hukum.ugm.ac.id/index.php/jmh)
e-Jurnal UT (http://www.pustaka.ut.ac.id/website/index.php?option=com_weblinks&view=category&id=5&Itemid=22)
e-Jurnal LIPI (http://www.jurnal.lipi.go.id/)
e-learnign UNESCO http://e-learning.connect-asia.org/
e-School for Indonesia
Directory Open Access
(Alamat situs direktori yang berisi jurnal-jurnal yang bersifat gratis)
1. Academic Journals
2. ACS Publications
3. DOAJ
4. DBLP Computer Science Bibliography
5. Ergo (Education Research Global Observatory)
6. Free Medical Journals
7. Free Journal Open Access
8. Informaworld
9. Interes (International Research)Journals
10. Garuda Dikti
11. JSTOR Scholarly Journal Archieve
12. Lipi Komputasi
13. Mirror Scientific Data di LIPI (mirror di LIPI untuk jurnal ilmiah internasional)
14. Open Access Journals Search Engine (OAJSE)
15. PubMed Central (free digital archive of biomedical and life sciences)
16. Sciencedirect
17. SClmago Journal Seach
18. Social Science Research
19. Springer Open(Free)Journal
20. Wiley Online Libraly
P. Ebooks
1.  20 best websites to download  E-books free
2.  SimilarSitesearch
3. Gudang Buku http://en.bookfi.org/
3.  eBooks and eJournals in Computer Science
4.  Kumpulan Tesis, Disertasi dan Jurnal Online di Internet
5.  Kumpulan Buku Online di Internet
6.  Kumpulan Tesis, Disertasi dan Jurnal Online di Internet
Q. Tools
1.  Academic Dictionaries and Encyclopedias
2. SCLmago Jurnal Ranking
3.  Thomson Reuters Science Wacth
4. Web Pencari E-learning dokumen (pdf, ppt, doc) seperti bahan presentasi atau materi kuliah
5. Video tentang “literature review”?
6. Academic Phrasebank
R. Plagiat
1. Cara mengacu kepustakaan dan plagiarisme
2. Plagiarism: http://luk.tsipil.ugm.ac.id/plagiarism
3. Plagiarism & Academic Integrity
S. Peringkat Perguruan Tinggi Indonesia
QS World University Rankings 2011/12, 2012/2013
QS Stars 2012 in Indonesia
WEBOMETRICS Jan 2012, Juli 2012, Jan 2013
Thomson Reuters 2012 (world , Asia)
Versi 4icu January 2012 Juli 2012 , Jan 2013, Jan 2014
T. Free Online Course Materials
- UGM Open Course
- MIT (Massachusetts Institute of Tecnology) OpenCourseWare
- MIT-OCW mirror (ocw-mit dikti)
- The Chronicle of Higher Education
- The National Academies Press
- Online Academic Skills Resources
- Khanacademy
- Khanacademy yourtube
- World Bank Open Knowledge Repository
- Academia.edu – Share research
- Free Short Course Online-Coursera
U. Web Mencari Seminar Nasional dan Internasional
1. Academic Conferences Worldwide (Info Seminar di Seluruh Dunia Termasuk di Indonesia)
2. Untuk Seminar Nasional/Internasional di Indonesia
3. http://www.elsevier.com/global-conferences/conference-list
4. http://www.conferencealerts.com/
5. http://www.allconferences.com/
6. Call For Papers dan International Conferences
7. A Wiki for Call For Papers
V. Kumpulan peraturan pendidikan tinggi
Di Web Kopertis XII atau di blog Djoko Luknanto
W. Portal Dikti
      1. Evaluasi (Laman NIDN, Evaluasi Dikti)
      2. PDPT (Pangkalan Data Pendidikan Tinggi)
      3. Portal Informasi Pendidikan Tinggi (Laman evaluasi sebelum April 2010)
      4. Tracer Study Dikti
      5. Aplikasi Prodi Baru Online
      6. Aplikasi SIM Dit.Litabmas
      7. Kinerja (Aplikasi Pelaporan Kinerja Dosen Online)
      8. PAK (Aplikasi Penilaian Angka Kredit Dosen)
      9. Studi (Portal studi lanjut yang ditawarkan oleh Dikti)
      10. Bidikmisi (Laman Beasiswa Bidikmisi)
      11. Daftar Bidikmisi (Laman Pendaftaran Bidikmisi Online)
      12. BPPS (Laman beasiswa BPPS)
      13. Beasiswa (Portal Beasiswa LN yang ditawarkan Dikti)
      14. Beasiswa Unggulan Dikti
      15. Beasiswa Unggulan Kemdikbud
      16. Darmasiswa
      17. Ijazahln (Aplikasi penyetaraan ijazah luar negeri online)
      18. Sistem Informasi Manajemen Keuangan
      19. Lapker (Aplikasi laporan Kinerja berbasis online/Laporan Perkembangan Kemajuan Pelaksanaan Program/Kegiatan
      20. E-Journal (Mesin Pencari E-Journal yang dilanggankan Dikti)
      21. Garuda (Mesin Pencari Karya Tulis/Thesis/Disertasi/Skripsi)
      22. E-Learning (Portal Pembelajaran UNESCO bekerjasama dengan Dikti)
      23. HPEQ (Laman Proyek HPEQ)
      24. Streaming (Portal Streaming kegiatan video conference Dikti)
      25. Direktori Doktor (Portal daftar Doktor di Indonesia)
      26. ONMIPA (Portal Olimpiade Mahasiswa)
      27. KSG (Portal Konsorsium Sertifikasi Guru)
      28. PJJPGSD (Portal Pendidikan Jarak Jauh PGSD)
      29. Serdos (Aplikasi Sertifikasi Dosen Online)
      30. Izinbelajar (Aplikasi izin belajar bagi mahasiswa asing)
      31. OCW-MIT (Portal Opencourse Ware MIT)
      32. Sindiker (Sistem Informasi Pendidikan dan Dunia Kerja)
      33. KNB (Portal Kerjasama Negara Berkembang)
      34. SM-3T (Portal Program Sarjana Mendidik di daerah 3T)
      35. SEAMEO SEAMOLEC(Southeast Asian Minister of Education Organization
      36. Indonesia Higher Education Network, jaringan komputer antar Perguruan Tinggi Indonesia
      37. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
      38. Konsorsium Sertifikasi Guru
X. Portal Layanan
1. Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
2. Bidikmisi
3. Garuda, Referensi Ilmiah Indonesia
4. Darmasiswa
5. Beasiswa Unggulan
6. Penyaluran Siswa
7. Penyetaraan Ijazah
8.  Perijinan Belajar WNI
9. Perijinan Belajar WNA
10. Buku Sekolah Elektronik
11. Layanan Produk Hukum
12. Rumah Belajar
13. LPSE
14. TV Edukasi
15. Akreditasi Sekolah / Madrasah
16.Akreditasi Perguruan Tinggi
Y.  Unit Utama Kemdikbud
      1. Sekretariat Jenderal
      2. Inspektorat Jenderal
      3. Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal
      4. Pendidikan Dasar
      5. Pendidikan Menengah
      6. Badan Penelitian dan Pengembangan
      7. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
      8. Badan Pengembangan SDM Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan
      9. Kebudayaan
      10. Daftar Menteri Pendidikan
      11. Daftar Pejabat
      12. Struktur Organisasi Dikti
      13. Rute Menuju Dikti
Z1. Situs dan Daftar PTN dan PTS
1.  Daftar Perguruan Tinggi Negeri
2. Daftar PTS Kopwil I
3. Daftar PTS Kopwil II
4. Daftar PTS Kopwil III
5. Daftar PTS Kopwil IV
6. Daftar PTS Kopwil V
7. Daftar PTS Kopwil VI
8. Daftar PTS Kopwil VII 9. Daftar PTS Kopwil VIII
10.
Daftar PTS Kopwil IX
11.
Daftar PTS Kopwil X
12.
Daftar PTS Kopwil XI
13.
Daftar PTS Kopwil XII
14.
Renbangdos
Z2. Daftar PTK dan PTAI
1. Daftar Perguruan Tinggi Kedinasan di Indonesia
2. Data base Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta se Indonesia
3. Perguruan Tinggi Islam Negeri di Indonesia
5. Daftar Perguruan Tingggi Kristen Swasta dan Negeri
(Pilih PT Kristen Negeri atau PT Kristen Swasta di Wilayah/Lingkup Koordinasi lalu klik telusur)
==================
SEMOGA BERMANFAAT UNTUK PARA SAHABAT.
===============
SHARING IS CARING, AT THE TIME YOU GIVE AT THE SAME TIME YOU GET THE HAPPINESS TOO…
——————————————————————– :
Nurfitri Thio
Update terakhir : 26 Februari 2014

- See more at: http://www.kopertis12.or.id/2010/08/02/kumpulan-info-penting-untuk-dosen.html#sthash.yzpz74qU.dpuf
Sumber : http://baak.unila.ac.id/kumpulan-info-penting-untuk-dosen-update-26-februari-2014/